Mereka Bicara Salafy & Wahabi

nGumpulin Tulisan Menyorot Salafy Wahabi

Mendikbub Tarik Buku Agama SMA Yang Memuat Ajaran Pembunuhan Ala Wahabi Salafy

Posted by bicarasalafy pada Agustus 29, 2015

Berisi Ajaran Wahabi, Mendikbud Anies Baswedan Tarik Semua Buku Agama yang Menyimpang

SUMBER: http://www.muslimedianews.com/2015/03/berisi-ajaran-wahabi-mendikbud-anies.html

buku-wahabi-pai-untuk-sma
Jakarta, Muslimedianews.com ~ Masyarakat Indoensia khususnya umat Islam mengaku sangat resah dan khawatir atas beredarnya buku Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah-sekolah yang mengajarkan radikalisme. Buku yang berjudul Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/ MA/ SMK/ MAK Kelas XI, Kurikulum 2013, Cetakan 2014 itu dinilai sangat berbahaya bagi aqidah umat Islam dan bangsa Indonesia pada umumnya.
Dalam buku PAI tersebut memuat ajaran firqoh Wahabi Salafi yang membolehkan membunuh orang yang tidak sefaham seagama. Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, tokoh penggagas firqoh Wahabi Salafi ini mengatakan dalam buku PAI tersebut bahwa orang-orang yang menyembah kepada selain Allah telah menjadi musyrik dan boleh dibunuh.
“Yang boleh dan harus disembah hanyalah Allah Swt, dan orang yang menyembah selain Allah Swt, telah menjadi musyrik dan boleh dibunuh,” kata Pencetus Wahhabi, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dalam buku PAI sebagaiman dikutip dari situs Ngaji Yuk! (21/3/2015).

Ajaran Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang menyebarkan firqah Wahhabiyyah atau yang sekarang para pengikutnya menyebut dirinya sebagai Salafi atau Pengikut Salaf (padahal bukan pengikut salaf) adalah salah satu ajaran baru yang menyimpang dan bukan termasuk bagian dari faham Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) yang dianut mayoritas umat Islam di seluruh dunia termasuk Indonesia. Ciri khas ajaran Wahhabi Salafi diantaranya suka menuduh bi’ah, sesat, musyrik, dan kafir kepada umat Islam yang tidak sefaham dengan mereka dan biasanya selalu mengacu kepada tokoh-tokoh Wahabi seperti Ibnu Taimiyah, Syaikh Nashiruddin Al Albani, Syaikh Bin Bazz, dan lain-lain, Para ulama ahlussunnah dengan tegas menolak ajaran faham Wahabi Salafi dan menyamakan faham Wahhabi Salafi ini dengan faham Syiah Rafidhah. Keduanya bagaikan kotoran onta dibelah dua sebagaimana pernah diungkapkan oleh Al Imam Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad dalam kitabyan “Tatsbiitul Fu-aad”:

.

بعرة مقسومة نصفين

“Kotoran Unta yang dibelah dua”, tulis Al Imam Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad.
Menanggapi adanya buku PAI yang mengajarkan ajaran radikalisme wahabi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan langsung menginstruksikan jajarannya untuk menarik semua buku tersebut di seluruh Indonesia. Hal itu dilakukannya setelah ditemukan bahwa konten buku itu banyak yang tidak sesuai untuk anak-anak sebagai bahan ajar.

“Kami akan menarik buku-buku tersebut,” tegas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, di Jakarta, kemarin (20/3/2015).

Anies mengatakan isi buku itu menyimpang. Ada yang mengajarkan untuk membunuh orang non-muslim karena dianggap musyrik, ada pula yang menceritakan aktivitas romantis. “Saya saja sampai kaget setelah membaca bukunya,” katanya.
Mantan Rektor Universitas Paramadina ini mengaku heran mengapa bisa buku dengan isi seperti itu bisa lolos dan diperbolehkan beredar sampai di tangan siswa. “Ajaran ini sangat berbahaya untuk Indonesia,” lanjut Anies.
Anies mengatakan sudah mencoret beberapa halaman buku tak patut tersebut. Dia juga sudah menandakan halaman dan bagian yang dianggapnya tidak pantas untuk dikaji lebih jauh. Hingga saat ini, Kementerian hanya menarik buku itu dari peredaran dan belum memberikan sanksi kepada penulis buku tersebut. “Saat ini kita tarik dulu bukunya, baru setelah itu kita bicara sanksi lebih jauh,” ungkap Anies.

Penggagas Program Indonesia Mengajar itu menambahkan, pihaknya akan mengawasi langsung permasalahan tersebut. Bahkan kemungkinan besar, penulis buku tersebut akan dikenakan sanksi.

“Kami meninjau buku ini. Bayangkan jika digunakan di seluruh sekolah, bisa-bisa anak membunuh orang yang berlainan agama dengan dia,” terangnya.

Sumber: Okezone/ Tempo.

______________

Menteri Anies: Tarik buku agama ajarkan membunuh kafir

SUMBER: http://indonesia.ucanews.com/2015/03/23/menteri-anies-tarik-buku-agama-ajarkan-membunuh-kafir/

.Anies Baswedan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan sudah menginstruksikan jajarannya untuk menarik semua buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X dan XI SMA di seluruh Indonesia, menyusul temuannya terkait banyak yang berisi ajaran radikalisme ala Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

“Kami akan mengkaji ulang isi buku itu,” kata Anies, Jumat, 20 Maret 2015.

Buku tersebut pada halaman 78 buku itu ditulis, jika orang menyembah selain Allah atau non-muslim, maka boleh dibunuh.

Anies mengatakan isi buku itu menyimpang. Ada yang mengajarkan membunuh orang non-Muslim karena dianggap musyrik. “Saya saja sampai kaget setelah membaca bukunya,” katanya.

Anies mengaku heran mengapa buku dengan isi seperti itu bisa lolos dan diperbolehkan beredar sampai di tangan siswa. “Ajaran ini sangat berbahaya untuk Indonesia,” katanya.

Anies mengatakan sudah mencoret beberapa halaman buku tak patut tersebut. Dia juga sudah menandakan halaman dan bagian yang dianggapnya tidak pantas untuk dikaji lebih jauh. Hingga saat ini, Kementerian hanya menarik buku itu dari peredaran tanpa memberikan sanksi kepada penulis buku tersebut.

“Kami masih mengkajinya, setelah itu dilihat tindakan lebih jauhnya seperti apa,” katanya.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto, mengatakan pihaknya akan mendalami peredaran buku bermuatan radikalisme tersebut.

“Ini sangat berbahaya bagi peserta didik. Jika betul-betul buku itu berisi ajaran tersebut, maka KPAI meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar segera menarik peredaran buku tersebut,” ujar Susanto, Sabtu (21/3/2015).

Menurut Susanto, memperketat pengawasan mulai dari penataan ulang sistem perbukuan termasuk mereview buku-buku sebelum didistribusikan ke peserta didik. Hal seperti ini perlu dilakukan.

“Ini sebagai bentuk perlindungan negara dari konten yang berbahaya. Karena radikalisme merupakan paham yang tidak boleh ditolerir, apalagi di kalangan peserta didik,” kata Susanto.

Sementara itu kalangan aktivis pluralisme meminta kepolisian mengusut buku pendidikan agama Islam, yang isinya berpotensi menimbulkan konflik dan radikalisme.

“Kami mendesak kepolisian meminta keterangan tim penulis buku tersebut,” kata Koordinator Jaringan Islam Anti-Diskriminasi (JIAD) Jawa Timur, Aan Anshori, Ahad, 22 Maret 2015.

Aan menduga ada kelompok-kelompok yang berusaha menyisipkan ajaran-ajaran radikal mengatasnamakan agama dalam buku pelajaran siswa.

Anggota Dewan Ahli Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jombang itu mengatakan sudah sejak lama mencurigai ajaran Islam radikal disemai melalui institusi pendidikan formal.

Tim penyusun buku terbitan MGMP Jombang antara lain M. Sholahuddin, Asrorul Munir, S. Arifin, Izzatul Laila, dan Mufallichatul Ummah. Sedangkan buku terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ditulis Mustahdi dan Mustakim dengan penelaah Yusuf A. Hasan dan Muh. Saerozi.

Materi tersebut membahas profil salah satu tokoh pembaruan Islam asal Arab Saudi, Muhammad bin Abdul Wahab, pencetus aliran Wahabi. Buku itu mengutip salah satu pendapat Muhammad bin Abdul Wahab yang tertulis: “Yang boleh dan harus disembah hanyalah Allah SWT dan orang yang menyembah selain Allah SWT telah menjadi musyrik dan boleh dibunuh.”

Kalimat “orang yang menyembah selain Allah SWT telah menjadi musyrik dan boleh dibunuh” itulah yang menjadi kontroversi dan bertentangan dengan prinsip perdamaian dalam Islam. Kalimat tersebut perlu penjelasan lebih lanjut.

“Atas perintah Mendikbud harus ditarik demi kemaslahatan umat dan sudah kami infokan ke seluruh guru dan kepala sekolah,” ujar Muntholip. (Tempo.co/Tribunnews.com)

Foto: Kompas

________________

BERITA TERKAIT:

  1. Gus Sholah: Buku Pelajaran Radikal Harus Ditarik
  2. Segera Ditarik, Begini Buku Agama yang Ajarkan Membunuh
  3. Orang Tua Minta Buku Ajarkan Membunuh Ditarik

 

Satu Tanggapan to “Mendikbub Tarik Buku Agama SMA Yang Memuat Ajaran Pembunuhan Ala Wahabi Salafy”

  1. Muhammad Sahrir said

    Assalaamu ‘alaa manittaba’al huda. Kita orang Indonesia adalah orang-orang yang sudah pandai yang tidak mudah lagi ditipu. Ketahuilah fitnah itu sangatlah kejam. Setiap pernyataan memerlukan bukti. Berbuat adillah sebelum mengeluarkan tuduhan. Saya ingin tahu di buku mana karya Syaikh Muhammad Ibnu Abdul Wahhab yang memberikan statement seperti yang dipwrmasalhkan. Janganlah kita membuat manusia terutama muslimin jauh dari agamanya denyan membenci para ulama. Ketahuilah pewaris para nab adalah ulama. Nabi tidaklah mewariskan harta tetapi Beliau mewariskan ilmu.

Tinggalkan komentar